AHLAN WA SAHLAN YAA SOHIBI
TRIMA KASIH SAYA UCAPKAN KERENA TELAH MENGUNJUNGI SITUS BLOG SAYA

Laman

Minggu, 23 Oktober 2011

materi kuliah PTI


SISTEM BILANGAN

Bilangan adalah representasi fisik dari data yang diamati. Bilangan dapat direoresentasikan dalam beberapa bentuk dan digolingkan pada sebuah sistem bilangan tapi punya arti sama.
Beberapa sistem bilangan tersebut adalah sebagai berikut :
1.       Sistem bilangan denary ( desimal )
2.       Sistem bilangan binery ( biner )
3.       Sistem bilangan octerary ( oktal )
4.       Sistem bilangan hexadenary ( heksadesimal )

Sistem bilangan Denary ( Desimal )

Sistem ini menggunakan basis 10 yang artinya mempunyai 10 digit yang berbeda dimulai dari 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9.

Posisi digit ( dari kanan )
Posisi value integer
Posisi value pecahan
1
100 = 1
10-1 = 1/10
2
101 = 10
10-2 = 1/100
3
102 = 100
10-3 = 1/1000
4
103 = 1000
10-4 = 1/10000
5
104 = 10000
10-5 = 1/100000
6
105 = 100000
10-6 = 1/1000000

Example :

24310 artinya
= (3 x 100)+(4 x 101)+(2 x102)
= (3 x 1)+(4 x 10)+(2 x 100)
= 3 + 40 + 200
= 243

NB:
Jika dalam bilangan denary ini,jika menemukan soal yang seperti diatas,maka cara mengerjakannya adalah dimulai dari angka yang belakang dahulu dan angka tersebut dikali oleh 100 << dimulai dari yang panggkatnya nol ya...>>, dan seterusnya.
Namun, jika kalian menemukan soal  yang berbentuk desimal (contoh 23,56 ),maka pengerjaannya adalah dimulai dari sebelah kiri koma dan diambil yang paling dekat dari koma ( jadi dimulai dari angka 3 dst ),dan angka-angka tersebut dikali dengan bilangan integer <<yang ada didalam tabel,dimulai dari 100>>,setelah selesai mengalikan angka yang sebelah kiri koma,,lalu dilanjutkan dengan yang sebelah kana koma,namun angka-angka yang sebelah kanan koma dikali dengan value pecahan ( yang ada ditabel,dimulai dari 10-1,dst ). Jadi pengerjaannya seperti ini :

23,5610 artinya
= (3 x 100)+(2 x 101)+(5 x 0,1)+(6 x 0,001)
= (3 x 1)+(2 x 10)+(0,5)+(0,006)
= 3+20+0,5+0,006
= 23,506


Sistem bilangan Binary (Biner )

Sistem bilangan ini menggunakan basis 2 dan hanya mempunyai 2 simbol, 0 en 1 saja.

Posisi digit ( dari kanan )
Posisi value integer
1
20 = 1
2
21 = 2
3
22 = 4
4
23 = 8
5
24 = 16
6
25 = 32

Example :

201artinya
=(1 x 20)+(0 x 21)+(2 x 22)
=(1 x 1)+(0 x 2)+(2 x 4)
=1+0+8
=9

NB:
Pengerjaannya sama dengan yang sebelumnya,dilakukan dari angka yang paling belakang dahulu dan dikali dengan bilangan yang panggkatnya paling rendah.

Sistem bilangan Octerary (Oktal )

Sistem bilangan ini mempunyai basis 8 en punya 8 simbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7.

Posisi digit ( dari kanan )
Posisi value integer
1
80 = 1
2
81 = 8
3
82 = 64
4
83 = 512
5
84 = 4096
6
85 = 32768

Example :

238 artinya
= (3 x 80)+(2 x 81)
=(3 x 1)+(2 x 8)
=3+16
=19


Sistem bilangan Hexadenary (Heksadesimal )

Sistem bilangan ini mempunyai basis 16 en punya 16 simbol yqitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.<<”dimana A-F itu mewakili angka 10-15”>>

Posisi digit ( dari kanan )
Posisi value integer
1
160 = 1
2
161 = 16
3
162 = 256
4
163 = 4096
5
164 = 65536
6
165 = 1048576

Example :

§  2116 artinya
= (1 x 160)+(2 x 161)
= (1 x 1)+(2 x 16)
= 1+32
= 33
§  1A2C16 artinya
=(12 x 160)+(2 x 161)+(10 x 162)+(1 x 163)
= (12 x 1)+(2 x 16)+(10 x 256)+(1 x 4096)
= 12+32+2560+4096
=6700

Tidak ada komentar:

Posting Komentar